My Blog List

Twitter

Sunday, June 25, 2017

Jokowi-JK Bersilaturahim ke Rumah Megawati

 Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mendatangi kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Minggu (25/6/2017).
Kedatangan dua pimpinan negara tersebut untuk bersilaturahim pada Hari Raya Idul Fitri.
Jokowi dan Kalla tiba di kediamaan Mega di Jalan Teuku Umar, Menteng, sekitar pukul 11.15 WIB. Keduanya hanya sekitar satu jam berada di dalam kediaman Mega.
Kedatangan Jokowi dan Kalla tersebut juga didampingi sejumlah menteri anggota Kabinet Kerja dan politisi.
Beberapa di antaranya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Selain itu, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto dan Wakil Sekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah.
Meski tidak menggelar open house, kediaman Megawati tetap dipenuhi para tamu yang datang untuk bersilaturahim.

Jokowi Tertawa Bersama Anies, JK Bilang "Nah Gitu Dong"

 Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno, bertamu ke Istana Presiden, Jakarta, Minggu (25/6/2017).
Keduanya hadir di dalam acara halal bihalal yang digelar Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Pantauan Kompas.com, keduanya masuk ke Istana Negara pada pukul 10.31 WIB. Anies membawa serta istri Fery Farhati Ganis dan anaknya. Sandiaga juga membawa istri dan Nurasiah Uno beserta sang anak perempuannya.
"Mohon maaf lahir batin, Pak," ucap Anies kepada Jokowi.
Jokowi membalas dengan ucapan yang sama. Setelah itu, Anies bersalaman dengan Ibu Negara Iriana Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla.
Ada momen unik di sela itu. Saat Jokowi bersalaman dengan istri dan anak-anak Anies, Jokowi mengungkapkan rasa terkejutnya.
"Oh ini sudah besar-besar ya," kata Jokowi.
Mendengar pernyataan itu, Anies dan Jokowi pun terlibat dalam sebuah pembicaraan yang cukup hangat.
Tawa terselip di sela pembicaraan tersebut. Tiba-tiba, JK melontarkan celetukan.
"Nah, gitu dong..." ucapnya.
Tak ada yang berubah, Jokowi dan Anies tetap berbincang soal anak Anies yang sudah besar.
Pertemuan Anies-Sandi dengan Presiden Jokowi ini adalah yang pertama kalinya setelah proses panjang Pilkada DKI Jakarta yang cukup bikin gaduh suasana politik dalam negeri.

Bisik-bisik Istri Djarot dan Istri Jusuf Kalla soal Pemain Beduk

- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayatmengatakan, dia mendapatkan apresiasi atas penyelenggaraanFestival Beduk dan Gema Takbir yang diadakan di Balai Kota, Sabtu (24/6/2017).
Apresiasi itu salah satunya disampaikan istri Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Mufidah Jusuf Kalla. Mufidah meminta Djarot untuk mendatangkan pemenang beduk saat open house yang diadakan di rumahnya, Minggu (25/6/2017).
Hal itu, lanjut Djarot, disampaikan Mufidah kepada istrinya, Happy Farida, usai pelaksanaan shalat Id di Masjid Istiqlal.
"Istri saya dibisikin sama Bu JK, karena beliau tadi malam enggak nonton. Beliau bilang nanti malam akan ada open house di rumah Wapres, minta dikirim untuk pukul beduk di sana," ujar Djarot di Balai Kota, Minggu.
"Kami kirim yang juara satu untuk main di open house-nya Pak JK," ujar Djarot.
Festival Beduk dan Gema Takbir diselenggarakan menyambut Hari Raya Idul Fitri. Festival beduk telah dimulai dari tingkat kecamatan pada 16-19 Juni 2017.
Para pemenang di setiap kecamatan bertanding di tingkat kota/kabupaten masing-masing pada 21 Juni 2017.
Festival beduk dimenangkan oleh peserta perwakilan wilayah Jakarta Timur. Juara pertama mendapat uang tunai Rp 15 juta, piagam, dan satu ekor kambing.

Usai Salaman, Jokowi Persilakan Warga Santap Saji di Istana

Presiden Joko Widodo menggelar open house di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada hari pertama Lebaran. Open house di Istana Negara ini merupakan yang pertama kali digelar Jokowi sejak menjabat sebagai presiden. 

Selain pejabat negara, Presiden Jokowi juga memperbolehkan warga untuk bersalaman di Istana Negara. Tapi tidak hanya itu saja, Presiden Jokowi juga mempersilakan warga untuk menikmati kuliner khas Lebaran di Komplek Istana Negara.

Sejumlah kuliner khas Lebaran seperti ketupat sayur, opor ayam hingga daging rendang disajikan pihak Istana kepada warga. Selain itu ada juga kuliner nasional yang disajikan seperti soto ayam dan bakso.

Usai Salaman, Jokowi Persilakan Warga Santap Saji di IstanaFoto: Warga makan di komplek Istana (Jordan-detikcom)
Warga pun tidak mau meninggalkan momen bersantap saji di Istana. Usai bersalaman dengan Jokowi, warga menuju gubukan yang disediakan di dekat Wisma Negara. 

Open house di Istana Negara dibuka sejak pukul 09.00 WIB. Jokowi terlihat mengenakan kemeja putih dibalut jas dan kain sarung di bagian bawah. JK juga mengenakan setelan yang senada dengan Jokowi.

Peserta yang antre dimulai dari pejabat di lingkungan Istana, Paspampres hingga menteri. Antrean open house juga diisi oleh warga yang hendak bersalaman dengan Jokowi-JK yang juga didampingi oleh Ibu Negara Iriana dan istri Wapres JK Mufidah Kalla.

Usai Salaman, Jokowi Persilakan Warga Santap Saji di IstanaFoto: Warga makan di komplek Istana (Jordan-detikcom)

Jokowi Ucapkan Selamat Lebaran via Instagram

 Presiden Joko Widodo cukup giat di media sosial seperti Instagram. Ia pun mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri kepada masyarakat salah satunya dengan layanan kepunyaan Facebook itu.

"Selamat Idulfitri 1438 H, mohon maaf lahir batin," tulis sang presiden dalam captionvideo yang diposting di akun Instagram miliknya.

"Semoga di hari kemenangan ini menjadi momentum kita semua untuk kembali meningkatkan rasa persaudaraan dan persatuan sebagai sesama warga bangsa Indonesia. Selamat berkumpul dengan keluarga," lanjut Jokowi.

Dalam video itu, Jokowi tampil dengan latar belakang banyak orang. Antara lain para ibu-ibu,warga biasa ataupun pejabat.

Tercatat pada saat ini, video bersangkutan sangat populer dan sudah disaksikan lebih dari 309 ribu kali. Memang presiden Jokowi punya sekitar 4,6 juta follower di Instagram.

Pada hari ini, presiden Joko Widodo menunaikan salat Idul Fitri 1438 H/2017 di Masjid Istiqlal, Jakarta. Setelah salat, Jokowi menuju ke Istana Negara untuk melakukan 'open house'.(fyk/fyk)

Jokowi Tunaikan Salat Idul Fitri 1438 H di Istiqlal

Presiden Joko Widodo melaksanakan salat Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah bersama para jamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Jokowi hadir sekitar pukul 06.30 WIB.

Begitu sampai, Jokowi langsung berjalan ke arah muka ruang salat dan mengisi barisan paling depan.

Ia duduk satu saf bersama pejabat-pejabat lainnya seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menko Polhukam Wiranto, Ketua DPR Setya Novanto. Jokowi juga sempat menunaikan salat sunnah 2 rakaat.

Jokowi terlihat mengenakan setelan jas hitam, kemeja putih serta peci hitam.

Yang akan menjadi Imam Rawatib Masjib Istiqlal Husni Ismail, Sementara khatibnya adalah Quraish Shihab. keduanya dipilih oleh Kementerian Agama.

Salat id di Masjid Istiqlal rencananya akan dimulai pukul 07.00 WIB.

Jelang Pelaksanaan Salat Idul Fitri, Masjid Istiqlal Mulai Dipadati Jemaah Sejak Pagi

Jemaah di Masjid Istiqlal terus berdatangan mulai subuh tadi. Para jemaah akan melaksanakan salat Idul Fitri 1438H/2017M.

Pantauan detikcom di Masjid Istiqlal, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (25/6/2017), jemaah dari berbagai daerah terus berdatangan memadati lingkungan masjid. Sementara itu pengamanan di Masjid Istiqlal di perkekatat.

Presiden RI Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla, beberapa Menteri Kabinet Kerja, ulama, hinga pejabat tinggi negara akan melaksanakan Salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal. Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) tampak bersiaga di setiap pintu masuk dan bebera sudut Masjid. Setiap jemaah yang akan masuk diperiksa melalui metal detector.

Di saf paling depan Masjid juga telah disediakan untuk Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, dan pejabat tinggi lainnya. Masyarakat diberi batas garis kuning di saf ketujuh.

Jemaah di Masjid Istiqlal datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Salah satunya Wahyu jemaah yang datang dari Nunukan, Kalimantan Utara untuk berlebaran di Ibu Kota.

"2 hari ini iktikaf di sini, terus rencananya hari ini mau salat id di sini. Ini pertama kalinya saya salat di sini," ujarnya kepada detikcom

Pelaku Teror di Mapolda Sumut Ialah Pedagang Rokok dan Jus

Polisi merilis identitas teroris penyerangan polisi di Polda Sumut, Medan. Salah satu pelaku yang berinsial SP diketahui mempunyai kios rokok.

"SP adalah punya kios rokok. Di Sisingamaraja, umurnya 47 tahun," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (25/6/2017).

Pelaku aksi teror ini diketahui 2 orang. Selain SP yang kini kondisinya sedang kritis, pelaku lain diketahui berinisial AR (30) yang ditembak mati oleh anggota Brimob. 
"AR meninggal dunia, SP kritis," sebut Setyo.

Pelaku tewas, AR, diketahui berjualan jus di daerah Simpang Limun, Sisingamaraja, Medan.

"AR 30 tahun, laki laki. Dia jual jus di Jalan Sisingamaraja Simpang Limun, Medan," ungkap Setyo. 
(gbr/rvk)

Pelaku Teror di Mapolda Sumut Inisial SP dan AR

Polri belum membeberkan detail identitas pelaku teror di Mapolda Sumut. Kedua pelaku diketahui berinisial SP dan AR.

"Iya benar, inisialnya SP dan AR," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto saat dihubungi detikcom, Minggu (25/6/2017).

SP merupakan pelaku yang masih hidup dan saat ini kritis. Sementara AR adalah pelaku yang tewas dalam kejadian itu.

Polisi menyebut pelaku pernah ke Suriah. Namun belum ada keterangan apakah kedua pelaku pernah ke Suriah atau tidak.

Kepolisian menduga teror penikaman itu terkait dengan anggota ISIS, Bahrun Naim. Dugaan sementara aksi nekat pelaku menyerang Aiptu Martua Sigalingging atas perintah Bahrun Naim.

"Informasinya kemarin ada imbauan Bahrun Naim," kata Setyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hari ini.

Setyo menyebut Bahrun Naim menyuruh pelaku untuk melakukan amaliyah atau serangan menggunakan apa pun. Saat ini Densus 88 Antiteror Polri dan Polda Sumut sedang mendalami asal jaringan para pelaku untuk memastikan dalang sebenarnya di balik serangan ini. 

Kapolri: Pelaku Teror di Mapolda Sumut Kelompok JAD

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan 2 pelaku teror di Mapolda Sumut yang berinisial SP dan AR bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok JAD adalah jaringan teroris yang berafiliasi dengan ISIS.

"Ini memang kita sudah mensinyalir ada sel dari kelompok JAD yang punya intel dan punya niat untuk melakukan serangan di sana," Jenderal Tito usai open house di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Minggu (25/6/2017).

Tito mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih mengembangkan kasus penyerangan di pos jaga Mapolda Sumut. Dia menambahkan, dalam kejadian ini AR tewas ditembak saat penyerangan dan SP masih dalam kondisi kritis.

"Satu orang meninggal satu orangnya lagi terluka tapi masih hidup. Sekarang kita lagi kembangkan," ucapnya.

Dia menjelaskan, para pelaku ini memang menjadikan polisi sebagai utama. Alasannya karena polisi dianggap para pelaku sebagai musuh utama.

"(Target mereka) polisi. Karena mereka kan, sekali lagi saya sampaikan kenapa polisi karena polisi dianggap sebagai kafir harbi," pungkas Tito.

Penyerangan di pos jaga Mapolda Sumut terjadi dini hari tadi pukul 03.00 WIB. Dalam kejadian ini 1 anggota polisi bernama Aiptu Martua Sigalingging tewas ditikam pelaku. 

Polisi Tangkap 4 Orang Diduga Terkait Teror di Mapolda Sumut

Polisi terus mengembangkan kasus teror serangan ke Mapolda Sumut. 4 orang jaringan yang diduga jaringan pelaku ditangkap.
Polisi Tangkap 4 Orang Diduga Terkait Teror di Mapolda SumutFoto: Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel tinjau rumah terduga teroris/Jefris-detikcom
"Kita sudah tangkap 4 orang yang diduga bagian dari jaringan ini," kata Kapolda Sumut saat meninjau rumah pelaku di i Jalan Pelajar Timur Gang Kecil, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Sumut, Minggu (25/6/2017).

Rycko belum membeberkan identitas 4 orang tersebut. Keempatnya masih diperiksa intensif untuk memastikan keterkaitan mereka.

Seperti diketahui, penyerangan terhadap anggota Polri di pos jaga Polda Sumut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB tadi. Dalam kejadian ini, seorang anggota Polri pos jaga meninggal dunia dalam insiden itu. 

Sementara, seorang pelaku inisial AR tewas dan pelaku SP kritis.

Kepolisian menduga teror penikaman itu terkait dengan anggota ISIS, Bahrun Naim. Dugaan sementara aksi nekat pelaku menyerang Aiptu Martua Sigalingging atas perintah Bahrun Naim.

"Informasinya kemarin ada imbauan Bahrun Naim," kata Setyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hari ini. 

Pos Jaga Polda Sumut Diserang Teroris, 1 Polisi Tewas

Pos penjagaan di Polda Sumut, Medan, diserang orang tak dikenal dini hari tadi (25/6) pada pukul 03.00 WIB. Serangan itu membuat 1 anggota pelayanan masyarakat Aiptu Martua Sigalingging yang sedang berjaga tewas. Pelaku diduga teroris.

"Pada saat diserang, anggota Aiptu Martua gugur karena ditikam senjata tajam," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto usai Salat Id di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Minggu (25/6/2017).

Setyo mengatakan, pelaku diduga 2 orang. Mereka melompat pagar Mapolda Sumut kemudian menyerang pos jaga nomor 2. 

"Kemudian anggota lain, Ginting minta tolong ke Brimob lain yang berjaga di pintu lain," ujarnya.

Setyo menduga, pelaku penyerangan ini sudah merencanakan terlebih dahulu sebelum beraksi. Setyo mengatakan, pelaku diduga anggota teroris.

"Ini kayaknya kelompok mereka (jaringan teroris) atau sel lain," ucapnya. 
(gbr/rvk)